Usaha bimbingan belajar sudah menjadi suatu bisnis yang harus dipertimbangkan saat ini. Berkembangnya kurikulum dan akses informasi yang berkembang disinyalir sebagai salah satu faktor yang menjadikan usaha tersebut memang layak untuk di pertimbangkan. Ditambah dengan banyaknya waktu yang dibutuhkan oleh orang tua untuk membuat kesibukan anak-anaknya.
wikispaces.com |
Dilihat dari peluang usaha tersebut, yang patut dipertimbangkan yaitu:
- Banyaknya sekolah yang masih memiliki kelas padat dimana satu kelas bisa berisi sampai 35-40 siswa. Padahal ditinjau dari ketentuan Standar Nasional Pendidikan, satu kelas hanya boleh berisi 25-30 siswa saja. Dari segi efektifitas belajar anak jadi tidak maksimal, sehingga banyak yang mengeluh anaknya belum mengerti/ bisa mengerjakan pekerjaan rumahnya.
- Banyaknya beasiswa bagi anak berprestasi, membuat orang tua selalu mengharapkan anak-anaknya bisa berprestasi lebih di sekolah. Dari pengharapan orang tua ini dengan anak diberikan bimbingan belajar, anak-anaknya bisa berprestasi di pelajaran-pelajaran di dalam sekolah.
- Mahalnya pendidikan di sekolah swasta membuat orang tua banyak yang berharap agar anak- anaknya dapat masuk ke sekolah-sekolah negeri.
- Kesibukan orang tua yang membuat anak-anak bebas atau kurang pengontrolan dari orang tuanya, sehingga banyak juga orang tua yang memasukkan anaknya ke bimbingan belajar dengan harapan waktu anak akan habis di tempat bimbingan belajar.
- Banyaknya usaha bimbingan sejenis yang sudah lama bermain di usaha ini. Hal ini dapat menghambat sejumlah pasar yang potensial bagi usaha ini. Walau dengan tempat yang dekat dengan sekolah atau tempat tinggal, jika usaha ini belum memiliki prestasi maka akan cukup sulit untuk bersaing.
- Tingginya pengetahuan orangtua terhadap bimbingan belajar mulai dari aspek pembiayaan dan juga prestasi anak-anak lulusan bimbingan belajar. Banyak orang tua yang tidak segan-segan menanyakan segala hal yang berkaitan dengan kualitas, bahkan kurikulum di usaha ini, jika salah mempresentasikan usaha ini dengan baik, maka bisa saja orang tua akan meninggalkan bimbingan belajar ini.
- Sulitnya mendapatkan pengajar yang cukup kompeten untuk menjaga kualitas bimbingan belajar. Walaupun kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan sekolah dan memiliki metode yang bagus, tapi bisa menjadi bumerang jika pelaksananya kurang atau bahkan tidak kompeten.
- Perkembangan kurikulum yang selalu dinamis di sekolah mengharuskan usaha ini memang harus memiliki divisi khusus dalam pengembangan metode maupun kurikulum yang akan diterapkan pada usaha ini.
- Banyak sekolah yang mulai memberikan tambahan pelajaran di sekolahnya masing- masing. Pasar yang berpotensi besar pun dengan jumlah siswa yang banyak dari satu sekolah, akan banyak berkurang atau bahkan nol karena waktu yang dimiliki seorang anak sudah dihabiskan di sekolahnya masing masing.
Comments
Post a Comment