Skip to main content

4 Sikap Menghadapi Boss Bertingkah Kasar

Memiliki Bos dengan kelakuan buruk dan suka bertingkah aneh, sungguh menguras tenaga berurusan dengan bos macam ini. Pengalaman buruk dengan bos dapat membuat setiap karyawan lari keluar mencari pekerjaan baru. Namun, ada pilihan lain yang tersedia untuk Anda yang dapat membuat berurusan dengan bos yang buruk agar lebih mudah.

4 Sikap Menghadapi Boss Bertingkah Kasar

Abaikan, Fokuslah pada Kinerja

Salah satu kesalahan terbesar adalah jangan terlalu dalam berurusan dengan bos yang tidak kooperatif dengan anda, hindar sikap bentrok.

Sebaiknya anda fokus untuk bagaiman memaksimalkan kinerja anda di perusahaan, selalu membuat kepuasan prioritas utama Anda pelanggan dalam kondisi apapun. Meskipun perilaku atasan Anda mungkin menunjukkan tidak adil, dengan terus-menerus memberikan kedudukan tertinggi.

Bicaralah sebagai Profesional

Bantulah perusahaan meningkatkan branding perusahaan meski terkesan suara dan kinerja anda dianggap remeh, semakin anda giat semakin lam boss akan menilai anda berbeda dengan karyawan lainnya.

Jika memiliki pertanyaan atau masalah tentang bisnis, pekerjaan maka segeralah ajukan keluhan tersebut dengan bijak dan profesional. Ingatlah untuk selalu hormat ketika berbicara dan menggunakan contoh-contoh spesifik, bukan yang umum. Sehingga anda dinilai sebagai personal yang berwibawa dan profesional. (Hal ini dilakukan bukan untuk menjilat atasan).

Jangan Pasrah! Usahakan yang terbaik

Artikel ini memang jarang sekali untuk sebuah kasus atasan yang memerintah dengan tangan besi, apalagi di era keterbukaan ini anda sebagai karyawan bisa mengeluhkan kelakuan buruk kepada pemerintah yang Departemen Tenaga Kerja.

Tidak selamanya anda diam dan merendah jika perlakuan kasar atasan dilakukan secara terus menerus, pada saatnya anda harus bisa bersikap tegas untuk melawan (tentu dengan bijak) setiap perilaku yang buruk. Perlu diingat sebaiknya pertimbangkan sikap keras anda yang konsekuensinya anda bisa dikeluarkan dari perusahaan.

Jika terpaksa dipecat setidaknya anda sudah bisa membantu karyawan lain agar perusahaan sehat dipimpin atasan yang bijak.

Tinjau Kembali: Resiko berurusan dengan Boss

Ketika berhadapan dengan boss yang sulit ada beberapa cara sederhan namun perlu kerja keras untuk pelajaran bagi semuannya. Salah satu caranya adalah DISIPLIN, dengan disiplin dan tekad anda dapat mendorong dan mengamati atasan kasar dapat mengajarkan cara untuk menjadi orang yang lebih adil.

Saran terakhir, Ketika berhadapan dengan perilaku buruk dari bos Anda, Anda harus selalu tetap profesional dan tidak pernah menambah masalah. Selain anda low profile dan berbicara, Anda juga harus siap menghadapi resiko dipecat.

Semoga tips sedikit ini bisa membantu anda keluar dari masalah atasan yang kasar bahkan mereka tidak suka anda menantangnya.

Labels:

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tips Ganti kebiasaan jelek dengan kebiasaan baru yang lebih baik!

Apakah kamu punya kebiasaan jelek ? Jika punya kamu tepat tuk membaca thread ini dan bagi setiap orang pasti memiliki kebiasaan yang jelek dan buat kamu yang membaca thread ini semoga setelah membacanya kamu memiliki sebuah harapan yang nyata agar diri kamu bisa merubah kebiasaan jelek  tersebut sekarang juga! dengan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih baik buat diri kamu sendiri emoticon-Smilie 1. Pahami Lingkar Kebiasan kamu Quote: Memahami lingkar kebiasaan yang kamu lakukan adalah hal yang wajib kamu ketahui jika kamu ingin berubah. Apa sih kira-kira dari lingkar kebiasaan yang jelek buat diri kamu ? Apakah dengan tiduran seharian itu adalah lingkar kebiasaan yang jelek? Apakah dengan makan makanan enak tanpa olahraga, dan males gerak adalah lingkar kebiasaan yang jelek juga  buat diri kamu? Dan contoh pertanyaan gambaran tadi  hanya diri kamu seorang yang bisa menjawabnya emoticon-Smilie Catatlah lingkar kebiasaan jelek tersebut pada jam berapa kamu melakukan ke...
Post a Comment
Read more

Awas! Mindset Salah, Bisnis Bisa-bisa Bermasalah (Laris Part-1)

Oke langsung saja... Malam ini saya tidak akan membahas teknis, melainkan saya akan mengawali perjumpaan kita dengan pembahasan tentang MINDSET atau POLA PIKIR. Kenapa ini saya bahas di awal? Karena memang ini yang bisa membawa kita untuk terus maju dan sukses. Jika diibaratkan motor, Mindset adalah mesinnya. Kalau mesinnya bermasalah, maka motornya bisa macet.  Itu alasan pertama... Alasan kedua, kenapa Mindset saya bahas di awal? karena kebanyakan orang yang pernah saya temui, mereka berpikir “ Membuka Bisnis Itu Sulit. “ Mungkin hal itulah yang menyebabkan minat berbisnis di negara kita tercinta ini, lebih sedikit dibandingkan minat bekerja di sebuah perusahaan.  Terbukti banyak orang yang BARU MERASA butuh memulai bisnis setelah kena PHK, atau ketika gaji yang ada tidak mencukupi kebutuhan hidup.  Lantas, apakah memulai bisnis itu benar-benar sulit?  Untuk tahu jawabannya, coba jawab pertanyaan dibawah ini... Bagi yang emak-emak nich... Coba ingat-ingat kembali, ...
Post a Comment
Read more

HATI HATI !! Masalah Keuangan Muncul Justru Ketika Kita Punya Pendapatan

Artikel ini dibuat berdasar kisah nyata, bukan khayalan semata Yang namanya hidup tentu ada masalah, dan salah satu yang banyak dikeluhkan adalah masalah keuangan. Tapi tahukan agan2 bahwa masalah keuangan banyak muncul justru ketika kita mulai punya pendapatan tetap. Kenapa bisa begitu ? Berikut sendikit penjelasan dari saya : Punya uang = punya banyak keinginan Inilah faktor utama kenapa orang yang sudah punya pendapatan tetap justru mulai mengalami masalah keuangan. Karna semakin kita punya uang, maka akan semakin banyak pula keinginan yang terbersit di pikiran. Orang dengan penghasilkan rendah ia akan fokus menggunakan uangnnya untuk makan ( bertahan hidup ).  Orang dengan penghasilan menengah, selain untuk makan, ia juga mulai menggunakan uangnya untuk pakaian, komunikasi, kendaraan dan tempat tinggal. Nah disinilah mulai timbul masalah, jika pemenuhan keinginan tersebut dilakukan secara cash tentu tidak akan jadi persolaan. Namun fakya yang kita temui dimasyarakat justru peme...
Post a Comment
Read more